Home / Artikel / Jalur Wisata di Kota Bandung Jadi Kawasan Rawan Macet pada Masa Mudik Lebaran, Apa Saja?Jalur Wisata di Kota Bandung Jadi Kawasan Rawan Macet pada Masa Mudik Lebaran, Apa Saja? Posted on April 8, 2024 by alohaame Liputan6.com, Bandung – Terdapat sejumlah kawasan rawan macet di Kota Bandung saat masa mudik lebaran 2024. Di antaranya adalah jalur-jalur menuju tempat wisata tengah kota dan mal-mal. Lebih dari seribu personel gabungan pun akan disebar di pos-pos pengamanan. Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, beberapa jalur wisata tersebut adalah Kebun Binatang, Taman Lalu Lintas, Trans Studio, Kiara Artha Park, Al Jabbar. “Selain itu, jalur wisata menuju Lembang, jalur Dr Djunjunan, Jalan Pasirkaliki, Jalan Soekarno Hatta, Jalan Asia Afrika dan Bundaran Cibiru dan Ir H Djuanda, serta jalur seluruh mal di Kota Bandung,” katanya di Bandung, Senin, 1 April 2024. “Khusus Kota Bandung, kita fokus rawan kemacetan, rawan laka, dan tempat pengamanan wisata,” tegasnya. Budi Sartono mengungkapkan pihaknya juga akan menggelar operasi Ketupat Lodaya selama 14 hari pada 4 – 16 April 2024. Polrestabes Bandung, katanya, mendirikan 32 pos, terdiri dari 1 posko utama, 1 posko terpadu, 6 pos pelayanan dan 24 pos pengamanan. “Personel yang diterjunkan sebanyak 1.218 orang. Dari Polrestabes 826 personel, Polda Jabar 110 personel, TNI 180 personel dan instansi 102 personel,” sebutnya. Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, menyampaikan, berdasarkan pemetaan Dinas Perhubungan Kota Bandung, ada sekitar 38 titik rawan kemacetan, beberapa di antaranya yaitu Jalan Ir H Djuanda, Simpang Lima Asia Afrika, hingga Bundaran Cibiru. “Salah satunya akibat pasar tumpah. Kami pastikan H-2 dan H+2 tidak ada aktivitas pasar tumpah,” katanya. Pemerintah Kota Bandung menyiagakan 706 personel pada 3 – 18 April 2024, mulai dari Satpol PP, Dinas Perhubungan hingga Dinas Kesehatan. “Saya yakin betul, bahwa Kota Bandung ini bisa diselenggarakan jauh lebih baik dengan sinergi dan kolaborasi. Kita harap momen Hari Raya Idulfitri ini berjalan lancar,” akunya. Jalur Segitiga Emas Sementara itu, jalur segitiga emas di Kabupaten Bandung jadi perhatian pada masa mudik lebaran tahun ini. Jalur tersebut dinilai rentan terjadi kemacetan karena menjadi titik pertemuan tiga arus lalu lintas dari sejumlah kabupaten kota. Diketahui, jalur lalu lintas segitiga emas itu masuk di wilayah Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Wilayah itu merupakan titik pertemuan kendaraan yang berasal dari Kabupaten Sumedang, Kota Bandung, serta pengendara dari Garut dan Tasikmalaya. Bupati Bandung, Dadang Supriatna menyampaikan, personel gabungan akan ditempatkan di sana untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan. “Para personel gabungan itu akan disiagakan di titik kawasan Cileunyi, yang merupakan jalur lalulintas segitiga emas,” kata Dadang lewat keterangan pers dikutip Senin (1/4/2024). Meski demikian, Dadang mengklaim, lalu lintas kendaraan di wilayah Kabupaten Bandung, saat ini terbantu dengan adanya exit Tol Cisumdawu dari kawasan Cileunyi menuju Sumedang dan Dawuan atau sebaliknya. “Dengan adanya exit Tol Cisumdawu ini tentunya mempermudah dan memperlancar lalu lintas. Hanya yang perlu diperhatikan, kendaraan yang masuk ke arah Nagreg,” tutur Bupati Bedas ini. Di kawasan Nagreg, Pemerintah Kabupaten Bandung menyiapkan posko mudik seperti pada tahun-tahun sebelumnya. “Ratusan personel gabungan dari Pemkab Bandung itu, mereka akan disiagakan di 9 titik pos pengamanan lalulintas dan angkutan Lebaran 2024. Termasuk mereka disiagakan di perbatasan dan 2 posko keselamatan,” kata Dadang dalam keterangannya. Sementara itu, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas), Polri Inspektur Jenderal Polisi Aan Suhanan, mengatakan, kepolisian sudah memetakan beberapa titik krusial saat masa mudik lebaran di wilayah jalur selatan Jawa Barat. “Di selatan yang yang menjadi perhatian itu di antaranya di Gentong (Tasikmalaya), Limbangan (Garut),” kata di Bandung, Minggu, 31 Maret 2024. Kepolisian diaku sudah menyiapkan sejumlah cara bertindak untuk mengurangi atau mengantisipasi kemacetan. “Ini juga akan menjadi pengelolaan yang cukup berat, tapi sudah disiapkan skema mulai dari pengalihan arus, penutupan sementara pada saat puncak arus, kemudian juga ada kontra flow, maupun one way sepenggal, itu yang akan dilakukan di jalur selatan,” katanya.